Ads 468x60px

About

Blogger news

Selasa, 11 Februari 2014

Kesuburan Tanah dan Produktivitasnya




A.     PENDAHULUAN
Suatu lahan/tanah akan lebih bernilai bila mampu memberikan manfaat bagi kita. Demikian pula, apabila tanah tersebut ditumbuhi tanaman, maka puncak pengharapan kita adalah adanya hasil yang maksimal dari tanaman tersebut. Dan untuk mendapatkan hasil maksimal dari tanaman tersebut, salah satu faktor yang mendukungnya adalah kondisi dari tanah tersebut
Tanah yang mampu memberikan kondisi yang baik, baik dari segi penyediaan unsur hara maupun segi mekanik akan memaksimalkan produksi atau hasil dari tanaman-tanaman yang tumbuh dalam lahan tersebut. hal ini sangat penting, terutama apabila lahan tersebut digunakan untuk tujuan ekonomi.

Dalam makalah yang kami susun ini  membicarakan mengenai kesuburan dan produktifitasnya dimana antara kedua haltersebut saling berkaitan satu sama lain. Dimana dalam kesuburan tanah terdapat beberapa hal / komponen yang essensial yang dilihat dari segi unsur hara, unsur fisika dan seberapa besar unsur-unsur yang ada tersebut dalam tanah yang akan mempengaruhi kesuburan tanah. Dengan kondisi tanah yang subur dan tentunya dengan pengolahan yang maksimum tentunya akan mempengaruhi produktifitas tanah dan akan berdampak pula bagi kecukupan makanan bagi manusia.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.                Apakah pengertian kesuburan tanah?
2.                Apa saja faktor yang mempengaruhi kesuburan tanah?
3.                Apakah pengertian produktivitas tanah?
4.                Apa saja upaya peningkatan produktivitas tanah?

C.     PEMBAHASAN
1.                Pengertian Kesuburan Tanah
Sebagai penunjang tegaknya tanaman, tanah harus cukup kuat sehingga tanaman dapat berdiri dengan kokoh dan tidak mudah roboh. Di sisi lain, tanah harus cukup lunak sehingga akar tanaman dapat berkembang dan menjalankan fungsinya tanpa mengalami hambatan yang berarti. Tanah juga harus mempunyai kedalaman efektif yang cukup sehingga akar tanaman tidak hanya terpusat pada lapisan atas, karena jika keadaan ini terjadi tanaman akan lebih sensitive terhadap kondis kekurangan air dan unsure hara, serta mudah tumbang oleh terpaan angin.
Agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, diperlukan unsur hara dan air yang cukup dan seimbang. Unsur hara yang berlebihan sangan merugikan, karena bukan saja merupakan kondisi yang mubazir, tetapi juga dapat menghambat pertumbuhan tanaman akibat terhambatnya ketersediaan unsure hara yang lain atau bahkan dapat menyebabkan terjadinya keracunan tanaman. Sebagai contoh, ion NH+ akan menekan absorbsi ion K+, dan contoh lain adalah terjadinya keracunan besi atau mangan pada tanah yang mempunyai kelarutan besi dan mangan yang tinggi.
Adanya penunjang mekanik yang baik dan ketersediaan unsur hara serta air yang cukup dan seimbang belum menjamin tanaman akan tumbuh secara baik. Untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang baik diperlukan kondisi lingkungan yang cocok, dalam hal ini adalah suhu yang sesuai dengan syarat tumbuh tanaman, oksigen cukup dan tanah bebas dari faktor penghambat yang lain, misalnya kemasaman tanah yang ekstrim, kadar garam yang tinggi, atau adanya unsur-unsur yang bersifat racun bagi tanaman.
Oksigen yang masuk ke dalam akar tanaman lewat lentisel dengan proses pertukaran gas digunakan tanaman untuk respirasi yang menghasilkan energi yang berguna bagi sintesis dan translokasi senyawa organik. Ketersediaan oksigen pada umumnya berkaitan erat dengan sifat fisik tanah, dalam hal ini adalah struktur dan porositas tanah serta kondisi air tanah. Jika tanah mengalami kelebihan air tanah, misalnya karena pengairan yang berlebihan, tanaman akan mengalami kekurangan oksigen yang ditandai dengan kelayuan tanaman.
Dari beragai bahasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa tumbuhan dapat tumbuh serta mampu memberi hasil yang baik jika tumbuh pada tanah yang cukup kuat menunjang tegaknya tanaman, tidak mempunyai lapisan penghambat perkembangan akar, aerasi yang baik, kemasaman di sekitar netral, tidak mempunyai kelarutan garam yang tinggi, cukup tersedia unsur hara dan air dalam kondisi yang seimbang. Jika tanah mempunyai kondisi seperti yang dipaparkan tadi, maka tanah tersebut disebut tanah subur.
Dengan demikian maka, kesuburan tanah dapat didefinisikan sebagai kualitas tanah dalam hal kemampuannya untuk menyediakan unsur hara yang cocok , dalam jumlah yang cukup serta dalam keseimbangan yang tepat dan lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan suatu spesies tanaman. Jadi kesuburan tanah secara murni, merupakan manifestasi sifat dan kemampuan tanah.

2.                Faktor yang Mempengaruhi Kesuburan Tanah
Kesuburan tanah tergantung pada keseimbangan empat faktor yaitu air, oksigen, unsur hara, kondisi fisik dan unsur toksik (zat penghambat). Kelima factor ini tidak boleh bertindak sebagai factor pembatas yang keterlaluan, karna akan mengakibatkan ‘ke-optimuman’ faktor-faktor yang lain jadi tidak bermanfaat lagi.
a.    Air
Sekitar 500 gram air diperlukan untuk menghasilkan 1 gram bahan tumbuhan kering. Sekitar 5 gram atau 1 persen air ini menjadi bagian terpadu dari tumbuhan. Sisanya hilang melalui stomata pada daun selama penyerapan karbondioksida. Keadaan atmosfer seperti kelembaban dan suhu nisbi memainkan peran utama dalam menentukan seberapa cepat air itu hilang dan jumlah air yang diperlukan tumbuhan.
Karena pada hakikatnya pertumbuhan semua tanaman pertanian akan dibatasi bila terjadi kekurangan air. Meskipun keadaannya mungkin sementara dan tanaman tidak dalam bahaya kematian,  kemampuan tanah untuk menahan air terhadap gaya tarik bumi menjadi sangat penting kecuali jika air hujan atau irigasi mencukupi. Keperluan akan pembuangan kelebihan air dari tanah berkaitan dengan keperluan untuk oksigen.
Tanah yang subur akan memberikan kecukupan air yang seimbang bagi tanaman. Karena kekurangan maupun kelebihan, keduanya akan menjadi penghambat bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
b.    Oksigen
Oksigen mutlak di butuhkan untuk proses pembakaran fisiologis atau respirasi. Jika dalam pertumbuhannya akar kekurangan oksigen maka respirasi akan terganggu dan penyerapan bahan-bahan organik yang berasal dari tanah yang digunakan sebagai bahan dasar fotosintesis akan berkurang sehingga kesehatan tanaman pun akan menurun
Akar mempunyai lubang-lubang yang disebut lentisel yang memungkinkan pertukaran gas. Oksigen berdifusi ke dalam sel-sel akar dan digunakan untuk pernafasan, sedangkan karbondioksida berdifusi ke dalam tanah. Pernafasan melepaskan energy yang diperlukan tanaman untuk sintesa dan translokasi senyawa-senyawa organic dan pengumpulan aktif ion-ion hara untuk melawan gradient konsentrasi.
Beberapa tanaman, misalnya padi, dapat tumbuh dalam air tergenang karena tanaman ini mempunyai struktur morfologi yang memungkinkan difusi intern oksigen atmosfer ke dalam jarring-jaring akar. Produksi yang berhasil pada kebanyakan tanaman dalam kultur air memerlukan adanya aerasi pada larutan tersebut. Perbedaan besar yang terdapat diantara tumbuhan-tumbuhan adalah dalam hal kemampuannya untuk toleran terhadap kadar oksigen yang rendah. Tumbuhan yang peka mungkin layu atau mati karena penjenuhan tanah air dengan air selama sehari. Kelayuan ini diperkirakan terjadi karena pengurangan permiabilitas sel-sel akar terhadap air, sebagai akibat dari gangguan proses metabolism karena kekurangan oksigen.
Mikroorganisme aerob, bakteri, aktinomicetes, dan fungi memanfaatkan oksigen dari atmosfer tanah dan sangat bertanggungjawab terhadap perubahan hara dari bahan organic menjadi bentuk larut yang dapat digunakan kembali oleh tumbuhan
c.    Unsur-unsur hara yang Esensial
Unsur-unsur hara dalam tanah pun ikut berperan dalam menentukan kesuburan tanah.
Paling sedikit ada 16 unsur yang kini dianggap perlu untuk pertumuhan tanaman berpembuluh. Karbon, hydrogen dan oksigen yang digabungkan dalam rekasi fotosintesis, diperoleh dari udara dan air. Unsure-unsur ini menyusun 90 persen atau lebih bahan kering. 13 unsur sisanya, sebagian besar diperoleh dari tanah. Nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium dan belerang diperlukan dalam jumlah besar dan disebut unsure-unsur makro. Hara yang diperlukan dalam jumlah cukup kecil disebut unsure mikro atau perunut (trace element) dan meliputi mangan, besi, boron, seng, tembaga, molybdenum, dan klor.
Lebih dari 40 unsur tambahan telah ditemukan dalam tumbuhan. Beberapa tumbuhan mengumpulkan unsure-unsur yang tidak penting tetapi mempunyai pengaruh yang menguntungkan. Contohnya, penyerapan natrium oleh seledri, dan hasilnya, dalam hal ini, adalah perbaikan dalam rasa.
Kebanyakan hara terdapat dalam mineral dan bahan organic, dan dalam keadaan demikian tidak larut dan tidak tersedia bagi tumbuhan. Hara menjadi tersedia melalui pelapukan mineral dan penguraian bahan organic. Memang jarang tanah yang mampu menyediakan semua unsure penting selama jangka waktu yang panjang dalam jumlah yang diperlukan untuk menghasilkan produk yang tinggi. Namun tanah yang subur akan memiliki sebagian besar unsure hara yang diperlukan oleh tanaman

Tabel 1.  Kriteria Penilaian Sifat Kimia Tanah (Staf Pusat Penelitian Tanah, 1983)
_________________________________________________________________________
    Sifat Tanah           Sangat Rendah       Rendah          Sedang         Tinggi      Sangat tinggi
_________________________________________________________________________
C -Organik (%)                < 1,00               1,00-2,00         2,01-3,00       3,01-5,00           > 5,00
Nitrogen (%)                    < 0,10               0,10-0,20         0,21-0,50       0,51-0,75           > 0,75
   C/N                               < 5                     5 -  10             11 -  15          16  -  25             > 25
P2O HCl   (mg/100g)     < 10                  10 -  20             21 -  40          41  - 60            > 60
P2OBray-1  (ppm)          < 10                  10 - 15             16 -  25           26  - 35            > 35
P2O5 Olsen   (ppm)           < 10                  10 - 25             26 -  45           46  - 60            > 60
K2O HCl 25% (mg/100g)  < 10                  10 - 20             21 -  40           41  - 60            > 60
KTK  (me/100g)                                < 5                      5 - 16             17 -  24           25  - 40            > 40
Susunan Kation :
K   (me/100g)                    < 0,1                0,1-0,2              0,3-0,5            0,6-1,0              >1,0
Na  (me/100g)                   < 0,1                 0,1-0,3             0,4-0,7            0,8-1,0              >1,0
Mg  (me/100g)                  < 0,4                 0,4-1,0             1,1-2 ,0           2,1-8,0              > 8,0
Ca   (me/100g)                  < 0,2                  2  -  5               6 -  10            11 - 20              > 20
Kejenuhan Basa (%)          < 20                 20 - 35             36 -  50            51 - 70             > 70
Aluminium (%)                  < 10                10  - 20             21 -  30            31 - 60             > 60
______________________________________________________________________________
                                   Sangat         Masam         Agak         Netral         Agak          Alkalis      
                                  masam                               masam                         alkalis
______________________________________________________________________________
       pH   H2O                < 4,5          4,5 - 5,5       5,6- 6,5      6,6-7,5       7,6-8,5              > 8,5
______________________________________________________________________________
Sumber  :  Hardjowigeno,  S.  1995.  Ilmu Tanah.  Edisi Revisi.  Penerbit Akademika
                                                                Pressindo.   Jakarta.   Hal. 126.

Hara diserap dari larutan tanah atau dari permukaan koloid sebagai kation atau anion. Kation bermuatan positif, sedangkan anion bermuatannegatif. 
Menurut blair (1979) terdapat tiga factor penting yang mempengaruhi ketersediaan unsur-unsur hara didalam tanah yaitu, suplai dari fase padat, pH tanah, dan suplai air.

1)        Suplai dari fase padat
Kemampuan tanah untuk mengatur suplai tersedianya unsur hara dari fase padat bervariasi tergantung jenis unsur haranya, tiga factor penting yang berkaitan dengan fase padat adalah : jerapan atau pertukaran anion dan kation, lambatnya ketersediaan unsur hara di dalam larutan garam dan bahan organik.
Laju pelepasan ion mineral melalui, tiga factor penting yang berkaitan dengan fase padat adalah : jerapan atau pertukaran anion dan kation, lambatnya ketersediaan unsur hara di dalam larutan garam dan bahan organik.
Laju pelepasan ion mineral melalui kompleks jerapan tergantung pada ikatan dalam permukaan tersebut. Kation dipegang oleh kekuatan elektrostatik sehingga dapat digerakan kembali ke fase cainon yang di jerap oleh permukaan akar. Unsur hara yang dilepas ke larutan tanah melalui mineralisasi bahan organik. Bahan organik berasal dari residu tanaman,apabila bahan organik ditambahkan ke dalam tanah maka mengalami penguraian dan akan dilepas unsur-unsur haranya ketanah. Unsur –unsur tersebut dapat berupa unsur mikro dan makro yang nantinya bisa berguna untuk tanaman dan tanah jadi tahan tercuci.
2)        pH tanah
Tersedianya unsur hara sangat eraqt hubungannya dengan pH. Diukur dengan sekala log perubahan pH sebesar satu unit berarti terjadi sepuluh kali perubahan konsentrasi ion H+ atau OH-.
Contoh spesifik pengaruh pH tanah terhadap ketersediaan unsur hara adalh pada pH kisaran 4-9, secara  normal di larutan tanah terdapat dua jenis ion P, HPO4 dan H2PO4.
Aktivitas biologi didalam tanah juga dipengaruhi oleh pH tanah. Pengaruhnya didalam kecepatan penguraian bahan organik. Pada ph sekitar 6-7, mikrooerganisme tanah paling aktif mengurai bahan organik dan membantu cepatnya ketersediaan unsur hara di dalam tanah.sehingga daya produktivitas tanah pun semakin bertambah.
3)        suplai air
Status air tanah berpengaruh terhadap kertersediaan unsur hara bagi tanaman . pada kandungan air tanah yang rendah dapat mengakibatkan rendahnya konsentrasi unsur hara yang ada di dalam larutan tanah.
Dan juga tanaman dalam pertumbuhannya membutuhjkan air sebagai bahan dasar fotosintesis.
d.   Zat penghambat (unsur toksik)
Tanah yang subur harus menyediakan lingkungan yang bebas dari factor penghambat seperti keasaman atau alkalinitas yang ekstrem, organism penyebab penyakit, substansi beracun, garam yang berlebihan atau lapisan yang tak dapat ditembus oleh akar tanaman.
e.    Sifat fisik tanah
Sifat fisik tanah juga tidak kalah pentingnya terhadapkesuburan tanah. Syarat tanah sebagai media tumbuh yang baik dibutuhkan kondisi fisik dan kimia yang baik. Keadaan fisik tanah yang baik adalah yang dapat menjamin pertumbuhan akar tanaman dan mampu sebagai tempat aerasi, yang semuanya berkaitan dengan peran bahan organik. Peran bahan organik yang paling besar terhadap sifat fisik tanah meliputi : struktur, konsistensi, porositas, daya mengikat air, dan yang tidak kalah penting adalah peningkatan ketahanan terhadap erosi.
Tanah dikatakan subur bila mempunyai kandungan dan keragaman biologi yang tinggi.
Table 1. Maximum number and biomass (live weight) of soil organisms
 in a highly fertile grassland soil
Kind of organism
Abundance
(no/m2)
Biomass
(g/m2)
Bacteria
3 x 1014
300
Fungi

400
Protozoa
5 x 108
38
Nematodes
107
12
Earthworms and related forms
105
132
Mites
2 x 105
3
Springtails
5 x 104
5
Other invertebrates (snails, millipedes, etc)
2 x 103
36

From:B.N. Richards (1974) Introduction to the Soil Ecosystem


Organisme (mikroorganisme) tanah penting dalam kesuburan tanah karena
1.    berperan dalam siklus energi
2.    berperan dalam siklus hara
3.    berperan dalam pembentukan agregat tanah
4.    menentukan kesehatan tanah (suppressive / conducive terhadap munculnya penyakit terutama penyakit tular tanah-soil borne pathogen)
Kesehatan tanah
-       tanah  suppressive terhadap patogen tular tanah umumnya mempunyai total mikroorganisme yang lebih besar dari tanah yang kondusif
-       kompetisi nutrisi
-       Amuba memakan jamur
-       populasi Pseudomonas spp (antagonistic bakteria) atau Trichoderma tinggi
Soil
Fungi
Trichoderma
Fort Collins (condusive)(clay loam)
2 x 103           
1 x 102
Colombia (suppressive)(organic)
1 x 108  
8 x 105


Penilaian Kesuburan Tanah
Penilaian kesuburan tanah merupakan proses yang mendiagnosis permasalahan unsure hara dan menerapkan anjuran dalam hal pemupukan. Proses mendiagnosis misal unsur hara tanaman dan menetapkan anjuran pupuk di wilayah tropika didasarkan pada pendekatan yang berbeda pada tahap kecanggihan yang berlainan
Program penilaian kesuburan tanah dapat dipilahkan menjadi: uji-tanah, analisis tanaman, omission element di rumah kaca dan uji coba pupuk sederhana.
1.    Berdasarkan pada uji-tanah
-            Salah satu pendekatan yang terpopuler
-            Dikembangkan oleh International Soil Fertility Evaluation and Improvement Program, ISFEIP.
-            Kesuburan tanah terutama bersangkut dengan unsure hara tanaman dan keadaan tanah
-            Penilaian menyangkut tingkat ketersediaan & kesetimbangan hara di dalam tanah, termasuk cara yang tepat untuk menaksir seluruh faktor tersebut (uji-tanah, analisis tanaman, sigi tanah, keadaan iklim)
-            Perbaikan meliputi penambahan pupuk buatan, gamping, pupuk alam, dan tambahan lain pada tanah dalam jumlah, waktu & cara tertentu, sehingga dapat memberi lingkungan hara yang optimum untuk memperoleh hasil panen
-            Program penilaian dan perbaikan tanah adalah khas-tempat & khas keadaan.
-            Penggunaan informasi yang bijaksana mencakup pertimbangan terhadap beberapa faktor yang mempengaruhi produksi, tenaga kerja, ekonomi & ekologi
-            Hanya uji-tanah saja tidak dianggap sebagai cara pendekatan yang memuaskan
-            Nilai yang diperoleh dalam analisis tanah adalah angka empiris yang hanya berarti bila dikorelasikan dengan tanggapan hasil
-            Menurut Fitts (1974) melibatkan :
a.    pengambilan contoh (tanah dan tanaman),  CT harus benar-benar mewakili tapak, karena hanya diuji sepermilyarnya
b.   analisis laboratorium (tanah dan tanaman), perlu metode yang sesuai dan benar
c.    hubungan antara analisis dan tanggapan hasil, di rumah kaca & uji coba lapangan
d.   penafsiran dan anjuran, berdasarkan hasil
e.    memanfaatkan informasi
f.    penelitian
2.    Berdasarkan analisis tanaman
-            berkembang di daerah tanpa system uji-tanah efektif
-            untuk tanaman tahunan dan jangka panjang
-            Keuntungannya: merangkumkan pengaruh peubah tanah, tanaman, iklim & pengelolaan
-            merupakan ukuran terakhir ketersediaan unsur hara
-            kerugiannya: terlambat untuk memperbaiki kondisi hara tanpa menderita kerugian hasil
-            Tujuan:
a.    Untuk mengenali masalah keharaan dan menetapkan jumlah perbaikannya melalui penentuan tingkat gawat
b.   Menghitung nilai penyerapan unsur hara sebagai kunci untuk penggunaan pupuk
c.    Memantau unsur hara tanaman tahunan
3.    Berdasarkan pemantauan unsur hara yang hilang
-            Termasuk menanam tanaman penunjuk di dalam rumah kaca atau di lapangan pada tanah yang diberi pupuk secara omission element
-            Menurut Chaminade (1972), informasi yang diperoleh adalah:
a.    unsur hara yang kahat
b.   kepentingan nisbi kekahatan itu
c.    tingkat yang menunjukan terkurasnya kesuburan akibat pemotongan/penebangan
4.    Uji coba pupuk secara sederhana di ladang petani
-            dikembangakan oleh Food and Agricultural Organization (FAO)
-            bertujuan untuk memperkenalkan pupuk sebagai sarana untuk menaikkan hasil panen di daerah  tropis
-            mengesampingkan keanekaragaman tanah setempat
-            tidak dapat dibuat anjuran khas-tempat
5.    Hubungan antara kesuburan tanah dan penggolongan tanah
-            anjuran penggunaan pupuk adalah khas-tempat
-            perbedaan sifat tanah merupakan salah satu penyebab utama untuk kekhasan menurut tempat
-            program penilaian kesuburan tanah harus berhubungan erat dengan program penyigian dan penggolongan tanah

3.                Pengertian Produktivitas Tanah
Tidak semua tanaman yang tumbuh pada tanah yang subur mempunyai pertumbuhan yang baik dan memberikan hasil yang tinggi. Misalnya, di daerah yang banya nserangan hama dan penyakit, jika tanpa disertai pengelolaan terhadap hama dan penyakit yang tepat, walaupun tanahnya subur, dapat saja tanaman memberikan hasil yang rendah. Jadi untuk mendapatkan hasil yang tinggi dari tanaman diperlukan masukan dan pengelolaan yang tepat, sehinggakemudiaan dikenal istilah “Produktivitas Tanah”.
Secara umum, Produktivitas Tanah dapat didefinisikan sebagai kemampuan tanah untuk memproduksi sesuatu spesies tanaman atau suatu sistem pertanaman pada suatu sistem pengelolaan tertentu. Aspek pengelolaan yang dimaksud misalnya pengaturan jarak tanaman, pemupukan, pengairan, pemberantasan hama dan penyakit, dll. Jadi untuk dapat produktif, tanah harus subur, tetapi sebaliknya, tanah yang subur belum tentu produktif. Misalnya, produktivitas tanah untuk kapas biasanya dinyatakan sebagai kiloan kapas per hekatar jika menggunkan sistem pengelolaan trtentu yang didalamnya terdapat hal-hal tertentu seperti tanggal penanaman, fertilisasi, jadwal irigasi, pembajkan dan pengendalian hama. Ilmuwan tanah menentukan tingkat produktivitas tanah untuk berbagai tanman prtanian dengan mengukur hasil (yang meliputi pertumbuhan pohon atau produksi kayu) untuk suatu masa  dalam junlah sistem pengelolaan yang “pantas” yang kini relevan. Termasuk di dalam ukuran produktivitas adalah pengaruh iklim, dan keadaan serta segi lereng. Jadi, produktivitas tanah adalah ekspresi faktor, tanah dana bukan tanah, yang mempengaruhi hasil tanaman.
Produktivitas tanah pada dasarnya adalah konsep ekonomi dan bukan sifat tanah. Tiga hal yang terlibat: 1. Masukan (sistem pengeloalaan khusus), 2 keluaran (hasil tanaman tertentu), dsan 3. Tipe tanah.  Dengan menetukan biaya dan haraga, keuntungan bersih dapat dihitung dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan nilai lahan, yang penting dalam penaksiran pinjaman dan penghitungan pajak. Untuk program pengelolaan perencanaan, dua segi penting produktivitas tanah disajikan pada gambar 2-7. Pertama, tanah yang berbeda mempunyai kapasitas yang berbedauntuk menyerap masukan demi keuntungan tertinggi. Kedua, tanamana yang berbeda  mempunyai kapasitas yang berbeda untuk meyerap masukan pengelolaan demi keuntungan tertinggi pada tipe tanah tertentu.
Kesuburan Tanah dan produktivita nya saling berhubungan dan berbanding lurus, jika tanah kesuburannya menurun maka produktivitas lahan tersebut pun menurun, namun jika kesuburan tanah baik maka produktivitas tanahnya pun baik
4.                Upaya Peningkatan Produktivitas Tanah di Lahan Kering
Berdasarkan potensi sumberdaya lahan yang tersebar di seluruh tanah air dan rakitan teknologi dari hasil-hasil penelitian, peluang untuk meningkatkan produktivitas lahan kering baik melalui ekstensifikasi maupun peningkatan mutu intensifikasi cukup besar. Namun demikian perlu disadari pula bahwa kendalanya juga cukup besar dan beragam, baik fisik, biotik, sosial ekonomi, sarana dan prasarana serta kelembagaan. Secara ringkas kendala biofisik tanah-tanah di lahan kering adalah:
a.    lahan peka erosi
b.    sifat fisik tanah buruk
c.    sifat kimia tanah tidak kondusif untuk pertumbuhan tanaman
d.   sifat biologi tanah yang kurang baik.
Upaya untuk meningkatkan produktivitas lahan kering harus mempertimbangkan kendala fisik biotik tersebut di atas. Dengan demikian maka upaya peningkatan produktivitas lahan kering dapat dilakukan melalui berbagai aktivitas yang bertujuan untuk memperbaiki atau mengatasi kendala tersebut. Upaya yang dapat dilakukan antara lain adalah:
a.       pengendalian erosi
b.      perbaikan sifat fisik tanah
c.       perbaikan sifat kimia tanah
d.      perbaikan sifat biologi tanah
 Upaya tersebut perlu dilakukan secara menyeluruh dengan tetap memperhatikan skala prioritas, efisiensi, dan efektivitas suatu teknologi yang akan diterapkan.

D.     KESIMPULAN
Tanah dan produktivitanya saling berhubungan dan berbanding lurus, jika tanah kesuburannya menurun maka produktivitas lahan tersebut menurun, namun jika kesuburan tanah baik maka produktivitas tanahnya pun baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Info Pendaftaran

Untuk informasi dan Pendaftaran silahkan datang langsung ke Kantor SMKN Aimere di Desa Keligejo Jalan Jurusan Bajawa-Aimere-Ruteng Kec. Aimere Kab. Ngada Nusa Tenggara Timur

Info UKK dan UN 2014

UKK Praktek Dilaksanakan Tgl. 18-19 Feb 2014
UKK Teori Dilaksanakan Tgl. 16 April 2014 Pukul 10.30-12.30
UN Dilaksanakan Tgl. 14-16 April 2014 dengan Jadwal:
Senin, 14 April 2014 : Bhs. Indo
Selasa, 15 April 2014 : Matematika
Rabu, 16 April 2014 : Bhs. Inggris



Pengembang

SM3T Angkatan 3

Teguh Wiryanto, S.Pd
email:admin@pakteguh.com
Web: http://www.pakteguh.com