A. PENDAHULUAN
Suatu lahan/tanah akan lebih bernilai bila mampu
memberikan manfaat bagi kita. Demikian pula, apabila tanah tersebut ditumbuhi
tanaman, maka puncak pengharapan kita adalah adanya hasil yang maksimal dari
tanaman tersebut. Dan untuk mendapatkan hasil maksimal dari tanaman tersebut,
salah satu faktor yang mendukungnya adalah kondisi dari tanah tersebut
Tanah yang mampu memberikan kondisi yang baik, baik
dari segi penyediaan unsur hara maupun segi mekanik akan memaksimalkan produksi
atau hasil dari tanaman-tanaman yang tumbuh dalam lahan tersebut. hal ini
sangat penting, terutama apabila lahan tersebut digunakan untuk tujuan ekonomi.
Dalam makalah yang kami susun ini membicarakan mengenai kesuburan dan
produktifitasnya dimana antara kedua haltersebut saling berkaitan satu sama
lain. Dimana dalam kesuburan tanah terdapat beberapa hal / komponen yang
essensial yang dilihat dari segi unsur hara, unsur fisika dan seberapa besar
unsur-unsur yang ada tersebut dalam tanah yang akan mempengaruhi kesuburan
tanah. Dengan kondisi tanah yang subur dan tentunya dengan pengolahan yang
maksimum tentunya akan mempengaruhi produktifitas tanah dan akan berdampak pula
bagi kecukupan makanan bagi manusia.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah
pengertian kesuburan tanah?
2.
Apa saja
faktor yang mempengaruhi kesuburan tanah?
3.
Apakah
pengertian produktivitas tanah?
4.
Apa saja
upaya peningkatan produktivitas tanah?
C. PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Kesuburan Tanah
Sebagai penunjang tegaknya tanaman, tanah harus cukup
kuat sehingga tanaman dapat berdiri dengan kokoh dan tidak mudah roboh. Di sisi
lain, tanah harus cukup lunak sehingga akar tanaman dapat berkembang dan
menjalankan fungsinya tanpa mengalami hambatan yang berarti. Tanah juga harus
mempunyai kedalaman efektif yang cukup sehingga akar tanaman tidak hanya
terpusat pada lapisan atas, karena jika keadaan ini terjadi tanaman akan lebih
sensitive terhadap kondis kekurangan air dan unsure hara, serta mudah tumbang
oleh terpaan angin.
Agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, diperlukan
unsur hara dan air yang cukup dan seimbang. Unsur hara yang berlebihan sangan
merugikan, karena bukan saja merupakan kondisi yang mubazir, tetapi juga dapat
menghambat pertumbuhan tanaman akibat terhambatnya ketersediaan unsure hara
yang lain atau bahkan dapat menyebabkan terjadinya keracunan tanaman. Sebagai
contoh, ion NH+ akan menekan absorbsi ion K+, dan contoh
lain adalah terjadinya keracunan besi atau mangan pada tanah yang mempunyai
kelarutan besi dan mangan yang tinggi.
Adanya penunjang mekanik yang baik dan ketersediaan
unsur hara serta air yang cukup dan seimbang belum menjamin tanaman akan tumbuh
secara baik. Untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang baik diperlukan kondisi
lingkungan yang cocok, dalam hal ini adalah suhu yang sesuai dengan syarat
tumbuh tanaman, oksigen cukup dan tanah bebas dari faktor penghambat yang lain,
misalnya kemasaman tanah yang ekstrim, kadar garam yang tinggi, atau adanya
unsur-unsur yang bersifat racun bagi tanaman.
Oksigen yang masuk ke dalam akar tanaman lewat
lentisel dengan proses pertukaran gas digunakan tanaman untuk respirasi yang
menghasilkan energi yang berguna bagi sintesis dan translokasi senyawa organik.
Ketersediaan oksigen pada umumnya berkaitan erat dengan sifat fisik tanah,
dalam hal ini adalah struktur dan porositas tanah serta kondisi air tanah. Jika
tanah mengalami kelebihan air tanah, misalnya karena pengairan yang berlebihan,
tanaman akan mengalami kekurangan oksigen yang ditandai dengan kelayuan
tanaman.
Dari beragai bahasan di atas, dapat diambil kesimpulan
bahwa tumbuhan dapat tumbuh serta mampu memberi hasil yang baik jika tumbuh
pada tanah yang cukup kuat menunjang tegaknya tanaman, tidak mempunyai lapisan
penghambat perkembangan akar, aerasi yang baik, kemasaman di sekitar netral,
tidak mempunyai kelarutan garam yang tinggi, cukup tersedia unsur hara dan air
dalam kondisi yang seimbang. Jika tanah mempunyai kondisi seperti yang
dipaparkan tadi, maka tanah tersebut disebut tanah subur.
Dengan demikian maka, kesuburan tanah dapat didefinisikan sebagai kualitas tanah dalam
hal kemampuannya untuk menyediakan unsur hara yang cocok , dalam jumlah yang
cukup serta dalam keseimbangan yang tepat dan lingkungan yang sesuai untuk
pertumbuhan suatu spesies tanaman. Jadi kesuburan tanah secara murni, merupakan
manifestasi sifat dan kemampuan tanah.
2.
Faktor yang
Mempengaruhi Kesuburan Tanah
Kesuburan tanah tergantung pada keseimbangan empat
faktor yaitu air, oksigen, unsur hara, kondisi fisik dan unsur toksik (zat
penghambat). Kelima factor ini tidak boleh bertindak sebagai factor pembatas yang keterlaluan, karna
akan mengakibatkan ‘ke-optimuman’ faktor-faktor yang lain jadi tidak bermanfaat
lagi.
a. Air
Sekitar 500 gram air diperlukan untuk menghasilkan 1
gram bahan tumbuhan kering. Sekitar 5 gram atau 1 persen air ini menjadi bagian
terpadu dari tumbuhan. Sisanya hilang melalui stomata pada daun selama penyerapan
karbondioksida. Keadaan atmosfer seperti kelembaban dan suhu nisbi memainkan
peran utama dalam menentukan seberapa cepat air itu hilang dan jumlah air yang
diperlukan tumbuhan.
Karena pada hakikatnya pertumbuhan semua tanaman
pertanian akan dibatasi bila terjadi kekurangan air. Meskipun keadaannya
mungkin sementara dan tanaman tidak dalam bahaya kematian, kemampuan tanah untuk menahan air terhadap
gaya tarik bumi menjadi sangat penting kecuali jika air hujan atau irigasi
mencukupi. Keperluan akan pembuangan kelebihan air dari tanah berkaitan dengan
keperluan untuk oksigen.
Tanah yang subur akan memberikan kecukupan air yang
seimbang bagi tanaman. Karena kekurangan maupun kelebihan, keduanya akan
menjadi penghambat bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
b. Oksigen
Oksigen mutlak di butuhkan untuk proses pembakaran
fisiologis atau respirasi. Jika dalam pertumbuhannya akar kekurangan oksigen
maka respirasi akan terganggu dan penyerapan bahan-bahan organik yang berasal
dari tanah yang digunakan sebagai bahan dasar fotosintesis akan berkurang
sehingga kesehatan tanaman pun akan menurun
Akar mempunyai lubang-lubang yang disebut lentisel
yang memungkinkan pertukaran gas. Oksigen berdifusi ke dalam sel-sel akar dan
digunakan untuk pernafasan, sedangkan karbondioksida berdifusi ke dalam tanah.
Pernafasan melepaskan energy yang diperlukan tanaman untuk sintesa dan
translokasi senyawa-senyawa organic dan pengumpulan aktif ion-ion hara untuk
melawan gradient konsentrasi.
Beberapa
tanaman, misalnya padi, dapat tumbuh dalam air tergenang karena tanaman ini
mempunyai struktur morfologi yang memungkinkan difusi intern oksigen atmosfer
ke dalam jarring-jaring akar. Produksi yang berhasil pada kebanyakan tanaman
dalam kultur air memerlukan adanya aerasi pada larutan tersebut. Perbedaan
besar yang terdapat diantara tumbuhan-tumbuhan adalah dalam hal kemampuannya
untuk toleran terhadap kadar oksigen yang rendah. Tumbuhan yang peka mungkin
layu atau mati karena penjenuhan tanah air dengan air selama sehari. Kelayuan
ini diperkirakan terjadi karena pengurangan permiabilitas sel-sel akar terhadap
air, sebagai akibat dari gangguan proses metabolism karena kekurangan oksigen.
Mikroorganisme
aerob, bakteri, aktinomicetes, dan fungi memanfaatkan oksigen dari atmosfer
tanah dan sangat bertanggungjawab terhadap perubahan hara dari bahan organic
menjadi bentuk larut yang dapat digunakan kembali oleh tumbuhan
c. Unsur-unsur hara yang Esensial
Unsur-unsur hara dalam tanah pun ikut berperan dalam
menentukan kesuburan tanah.
Paling sedikit ada 16 unsur yang kini dianggap perlu
untuk pertumuhan tanaman berpembuluh. Karbon, hydrogen dan oksigen yang
digabungkan dalam rekasi fotosintesis, diperoleh dari udara dan air.
Unsure-unsur ini menyusun 90 persen atau lebih bahan kering. 13 unsur sisanya,
sebagian besar diperoleh dari tanah. Nitrogen, fosfor, kalium, kalsium,
magnesium dan belerang diperlukan dalam jumlah besar dan disebut unsure-unsur
makro. Hara yang diperlukan dalam jumlah cukup kecil disebut unsure mikro atau
perunut (trace element) dan meliputi mangan, besi, boron, seng, tembaga,
molybdenum, dan klor.
Lebih dari 40 unsur tambahan telah ditemukan dalam
tumbuhan. Beberapa tumbuhan mengumpulkan unsure-unsur yang tidak penting tetapi
mempunyai pengaruh yang menguntungkan. Contohnya, penyerapan natrium oleh
seledri, dan hasilnya, dalam hal ini, adalah perbaikan dalam rasa.
Kebanyakan hara
terdapat dalam mineral dan bahan organic, dan dalam keadaan demikian tidak
larut dan tidak tersedia bagi tumbuhan. Hara menjadi tersedia melalui pelapukan
mineral dan penguraian bahan organic. Memang jarang tanah yang mampu
menyediakan semua unsure penting selama jangka waktu yang panjang dalam jumlah
yang diperlukan untuk menghasilkan produk yang tinggi. Namun tanah yang subur
akan memiliki sebagian besar unsure hara yang diperlukan oleh tanaman
Tabel
1. Kriteria Penilaian Sifat Kimia Tanah (Staf Pusat Penelitian Tanah,
1983)
_________________________________________________________________________
Sifat
Tanah Sangat
Rendah Rendah
Sedang
Tinggi Sangat tinggi
_________________________________________________________________________
C -Organik
(%)
<
1,00
1,00-2,00
2,01-3,00
3,01-5,00 > 5,00
Nitrogen
(%)
<
0,10
0,10-0,20
0,21-0,50
0,51-0,75 > 0,75
C/N
<
5
5 -
10 11
- 15 16
- 25
> 25
P2O5 HCl
(mg/100g) < 10
10 -
20 21
- 40 41 -
60 > 60
P2O5 Bray-1
(ppm) < 10
10
- 15 16
- 25 26
- 35 > 35
P2O5
Olsen
(ppm) <
10
10 - 25
26 - 45
46 - 60
> 60
K2O HCl 25%
(mg/100g) <
10
10 - 20
21 - 40
41 - 60
> 60
KTK
(me/100g)
<
5
5 - 16
17 - 24
25 - 40
> 40
Susunan Kation :
K
(me/100g)
<
0,1
0,1-0,2
0,3-0,5
0,6-1,0
>1,0
Na
(me/100g)
<
0,1
0,1-0,3
0,4-0,7
0,8-1,0
>1,0
Mg
(me/100g)
<
0,4
0,4-1,0
1,1-2 ,0
2,1-8,0
> 8,0
Ca
(me/100g)
<
0,2
2 - 5
6 - 10
11 - 20
> 20
Kejenuhan Basa
(%) <
20
20 - 35
36 - 50
51 - 70
> 70
Aluminium
(%)
<
10
10 - 20
21 - 30
31 - 60
> 60
______________________________________________________________________________
Sangat Masam
Agak
Netral
Agak
Alkalis
masam
masam
alkalis
______________________________________________________________________________
pH H2O
< 4,5 4,5 -
5,5 5,6- 6,5
6,6-7,5
7,6-8,5
> 8,5
______________________________________________________________________________
Sumber
: Hardjowigeno, S. 1995.
Ilmu Tanah. Edisi Revisi. Penerbit Akademika
Pressindo.
Jakarta. Hal. 126.
Hara diserap
dari larutan tanah atau dari permukaan koloid sebagai kation atau anion. Kation
bermuatan positif, sedangkan anion bermuatannegatif.
Menurut blair (1979) terdapat tiga factor penting yang
mempengaruhi ketersediaan unsur-unsur hara didalam tanah yaitu, suplai dari
fase padat, pH tanah, dan suplai air.
1)
Suplai dari fase padat
Kemampuan tanah untuk mengatur suplai tersedianya
unsur hara dari fase padat bervariasi tergantung jenis unsur haranya, tiga
factor penting yang berkaitan dengan fase padat adalah : jerapan atau
pertukaran anion dan kation, lambatnya ketersediaan unsur hara di dalam larutan
garam dan bahan organik.
Laju pelepasan ion mineral melalui, tiga factor
penting yang berkaitan dengan fase padat adalah : jerapan atau pertukaran anion
dan kation, lambatnya ketersediaan unsur hara di dalam larutan garam dan bahan
organik.
Laju pelepasan ion mineral melalui kompleks jerapan
tergantung pada ikatan dalam permukaan tersebut. Kation dipegang oleh kekuatan
elektrostatik sehingga dapat digerakan kembali ke fase cainon yang di jerap
oleh permukaan akar. Unsur hara yang dilepas ke larutan tanah melalui
mineralisasi bahan organik. Bahan organik berasal dari residu tanaman,apabila
bahan organik ditambahkan ke dalam tanah maka mengalami penguraian dan akan
dilepas unsur-unsur haranya ketanah. Unsur –unsur tersebut dapat berupa unsur
mikro dan makro yang nantinya bisa berguna untuk tanaman dan tanah jadi tahan
tercuci.
2)
pH tanah
Tersedianya unsur hara sangat eraqt hubungannya dengan
pH. Diukur dengan sekala log perubahan pH sebesar satu unit berarti terjadi
sepuluh kali perubahan konsentrasi ion H+ atau OH-.
Contoh spesifik pengaruh pH tanah terhadap
ketersediaan unsur hara adalh pada pH kisaran 4-9, secara normal di larutan tanah terdapat dua jenis
ion P, HPO4 dan H2PO4.
Aktivitas biologi didalam tanah juga dipengaruhi oleh
pH tanah. Pengaruhnya didalam kecepatan penguraian bahan organik. Pada ph
sekitar 6-7, mikrooerganisme tanah paling aktif mengurai bahan organik dan
membantu cepatnya ketersediaan unsur hara di dalam tanah.sehingga daya
produktivitas tanah pun semakin bertambah.
3)
suplai air
Status air tanah berpengaruh terhadap kertersediaan
unsur hara bagi tanaman . pada kandungan air tanah yang rendah dapat
mengakibatkan rendahnya konsentrasi unsur hara yang ada di dalam larutan tanah.
Dan juga tanaman dalam pertumbuhannya membutuhjkan air
sebagai bahan dasar fotosintesis.
d. Zat penghambat (unsur toksik)
Tanah yang subur harus menyediakan lingkungan yang
bebas dari factor penghambat seperti keasaman atau alkalinitas yang ekstrem,
organism penyebab penyakit, substansi beracun, garam yang berlebihan atau
lapisan yang tak dapat ditembus oleh akar tanaman.
e. Sifat fisik tanah
Sifat fisik tanah juga tidak kalah pentingnya terhadapkesuburan
tanah. Syarat tanah sebagai media tumbuh yang baik dibutuhkan kondisi fisik dan
kimia yang baik. Keadaan fisik tanah yang baik adalah yang dapat menjamin
pertumbuhan akar tanaman dan mampu sebagai tempat aerasi, yang semuanya
berkaitan dengan peran bahan organik. Peran bahan organik yang paling besar
terhadap sifat fisik tanah meliputi : struktur, konsistensi, porositas, daya
mengikat air, dan yang tidak kalah penting adalah peningkatan ketahanan
terhadap erosi.
Tanah dikatakan subur bila mempunyai kandungan dan
keragaman biologi yang tinggi.
Table 1. Maximum number and biomass (live weight) of soil organisms
in a highly fertile grassland soil
Kind of organism
|
Abundance
(no/m2)
|
Biomass
(g/m2)
|
Bacteria
|
3 x 1014
|
300
|
Fungi
|
400
|
|
Protozoa
|
5 x 108
|
38
|
Nematodes
|
107
|
12
|
Earthworms and related forms
|
105
|
132
|
Mites
|
2 x 105
|
3
|
Springtails
|
5 x 104
|
5
|
Other invertebrates (snails, millipedes, etc)
|
2 x 103
|
36
|
From:B.N. Richards (1974) Introduction to the
Soil Ecosystem
|
Organisme (mikroorganisme) tanah penting dalam
kesuburan tanah karena
1. berperan dalam siklus energi
2. berperan dalam siklus hara
3. berperan dalam pembentukan agregat tanah
4. menentukan kesehatan tanah (suppressive / conducive
terhadap munculnya penyakit terutama penyakit tular tanah-soil borne pathogen)
Kesehatan tanah
- tanah suppressive terhadap patogen tular tanah
umumnya mempunyai total mikroorganisme yang lebih besar dari tanah yang
kondusif
- kompetisi
nutrisi
- Amuba
memakan jamur
- populasi Pseudomonas
spp (antagonistic bakteria) atau Trichoderma tinggi
Soil
|
Fungi
|
Trichoderma
|
Fort
Collins (condusive)(clay loam)
|
2 x 103
|
1 x 102
|
Colombia (suppressive)(organic)
|
1 x 108
|
8 x 105
|
Penilaian
Kesuburan Tanah
Penilaian kesuburan tanah merupakan proses yang
mendiagnosis permasalahan unsure hara dan menerapkan anjuran dalam hal
pemupukan. Proses mendiagnosis misal unsur hara tanaman dan menetapkan anjuran
pupuk di wilayah tropika didasarkan pada pendekatan yang berbeda pada tahap
kecanggihan yang berlainan
Program penilaian kesuburan tanah dapat dipilahkan
menjadi: uji-tanah, analisis tanaman, omission element di rumah kaca dan uji
coba pupuk sederhana.
1. Berdasarkan pada uji-tanah
-
Salah satu
pendekatan yang terpopuler
-
Dikembangkan
oleh International Soil Fertility Evaluation and Improvement Program, ISFEIP.
-
Kesuburan
tanah terutama bersangkut dengan unsure hara tanaman dan keadaan tanah
-
Penilaian
menyangkut tingkat ketersediaan & kesetimbangan hara di dalam tanah,
termasuk cara yang tepat untuk menaksir seluruh faktor tersebut (uji-tanah,
analisis tanaman, sigi tanah, keadaan iklim)
-
Perbaikan
meliputi penambahan pupuk buatan, gamping, pupuk alam, dan tambahan lain pada
tanah dalam jumlah, waktu & cara tertentu, sehingga dapat memberi
lingkungan hara yang optimum untuk memperoleh hasil panen
-
Program
penilaian dan perbaikan tanah adalah khas-tempat & khas keadaan.
-
Penggunaan
informasi yang bijaksana mencakup pertimbangan terhadap beberapa faktor yang
mempengaruhi produksi, tenaga kerja, ekonomi & ekologi
-
Hanya
uji-tanah saja tidak dianggap sebagai cara pendekatan yang memuaskan
-
Nilai yang
diperoleh dalam analisis tanah adalah angka empiris yang hanya berarti bila
dikorelasikan dengan tanggapan hasil
-
Menurut
Fitts (1974) melibatkan :
a. pengambilan contoh (tanah dan tanaman), CT harus benar-benar mewakili tapak, karena
hanya diuji sepermilyarnya
b. analisis laboratorium (tanah dan tanaman), perlu
metode yang sesuai dan benar
c. hubungan antara analisis dan tanggapan hasil, di rumah
kaca & uji coba lapangan
d. penafsiran dan anjuran, berdasarkan hasil
e. memanfaatkan informasi
f. penelitian
2. Berdasarkan analisis tanaman
-
berkembang
di daerah tanpa system uji-tanah efektif
-
untuk
tanaman tahunan dan jangka panjang
-
Keuntungannya:
merangkumkan pengaruh peubah tanah, tanaman, iklim & pengelolaan
-
merupakan
ukuran terakhir ketersediaan unsur hara
-
kerugiannya:
terlambat untuk memperbaiki kondisi hara tanpa menderita kerugian hasil
-
Tujuan:
a. Untuk mengenali masalah keharaan dan menetapkan jumlah
perbaikannya melalui penentuan tingkat gawat
b. Menghitung nilai penyerapan unsur hara sebagai kunci
untuk penggunaan pupuk
c. Memantau unsur hara tanaman tahunan
3. Berdasarkan pemantauan unsur hara yang hilang
-
Termasuk
menanam tanaman penunjuk di dalam rumah kaca atau di lapangan pada tanah yang
diberi pupuk secara omission element
-
Menurut
Chaminade (1972), informasi yang diperoleh adalah:
a. unsur hara yang kahat
b. kepentingan nisbi kekahatan itu
c. tingkat yang menunjukan terkurasnya kesuburan akibat
pemotongan/penebangan
4. Uji coba pupuk secara sederhana di ladang petani
-
dikembangakan
oleh Food and Agricultural Organization (FAO)
-
bertujuan
untuk memperkenalkan pupuk sebagai sarana untuk menaikkan hasil panen di
daerah tropis
-
mengesampingkan
keanekaragaman tanah setempat
-
tidak dapat
dibuat anjuran khas-tempat
5. Hubungan antara kesuburan tanah dan penggolongan tanah
-
anjuran
penggunaan pupuk adalah khas-tempat
-
perbedaan
sifat tanah merupakan salah satu penyebab utama untuk kekhasan menurut tempat
-
program
penilaian kesuburan tanah harus berhubungan erat dengan program penyigian dan
penggolongan tanah
3.
Pengertian
Produktivitas Tanah
Tidak semua tanaman yang tumbuh pada tanah yang subur
mempunyai pertumbuhan yang baik dan memberikan hasil yang tinggi. Misalnya, di
daerah yang banya nserangan hama dan penyakit, jika tanpa disertai pengelolaan
terhadap hama dan penyakit yang tepat, walaupun tanahnya subur, dapat saja
tanaman memberikan hasil yang rendah. Jadi untuk mendapatkan hasil yang tinggi
dari tanaman diperlukan masukan dan pengelolaan yang tepat, sehinggakemudiaan
dikenal istilah “Produktivitas Tanah”.
Secara umum, Produktivitas Tanah dapat didefinisikan
sebagai kemampuan tanah untuk memproduksi sesuatu spesies tanaman atau suatu
sistem pertanaman pada suatu sistem pengelolaan tertentu. Aspek pengelolaan
yang dimaksud misalnya pengaturan jarak tanaman, pemupukan, pengairan, pemberantasan
hama dan penyakit, dll. Jadi untuk dapat produktif, tanah harus subur, tetapi
sebaliknya, tanah yang subur belum tentu produktif. Misalnya, produktivitas
tanah untuk kapas biasanya dinyatakan sebagai kiloan kapas per hekatar jika
menggunkan sistem pengelolaan trtentu yang didalamnya terdapat hal-hal tertentu
seperti tanggal penanaman, fertilisasi, jadwal irigasi, pembajkan dan
pengendalian hama. Ilmuwan tanah menentukan tingkat produktivitas tanah untuk
berbagai tanman prtanian dengan mengukur hasil (yang meliputi pertumbuhan pohon
atau produksi kayu) untuk suatu masa
dalam junlah sistem pengelolaan yang “pantas” yang kini relevan.
Termasuk di dalam ukuran produktivitas adalah pengaruh iklim, dan keadaan serta
segi lereng. Jadi, produktivitas tanah adalah ekspresi faktor, tanah dana bukan
tanah, yang mempengaruhi hasil tanaman.
Produktivitas tanah pada dasarnya adalah konsep
ekonomi dan bukan sifat tanah. Tiga hal yang terlibat: 1. Masukan (sistem
pengeloalaan khusus), 2 keluaran (hasil tanaman tertentu), dsan 3. Tipe
tanah. Dengan menetukan biaya dan
haraga, keuntungan bersih dapat dihitung dan digunakan sebagai dasar untuk
menentukan nilai lahan, yang penting dalam penaksiran pinjaman dan penghitungan
pajak. Untuk program pengelolaan perencanaan, dua segi penting produktivitas
tanah disajikan pada gambar 2-7. Pertama, tanah yang berbeda mempunyai
kapasitas yang berbedauntuk menyerap masukan demi keuntungan tertinggi. Kedua,
tanamana yang berbeda mempunyai kapasitas
yang berbeda untuk meyerap masukan pengelolaan demi keuntungan tertinggi pada
tipe tanah tertentu.
Kesuburan Tanah dan produktivita nya saling
berhubungan dan berbanding lurus, jika tanah kesuburannya menurun maka
produktivitas lahan tersebut pun menurun, namun jika kesuburan tanah baik maka
produktivitas tanahnya pun baik
4.
Upaya
Peningkatan Produktivitas Tanah di Lahan Kering
Berdasarkan potensi sumberdaya lahan yang tersebar di
seluruh tanah air dan rakitan teknologi dari hasil-hasil penelitian, peluang
untuk meningkatkan produktivitas lahan kering baik melalui ekstensifikasi
maupun peningkatan mutu intensifikasi cukup besar. Namun demikian perlu
disadari pula bahwa kendalanya juga cukup besar dan beragam, baik fisik,
biotik, sosial ekonomi, sarana dan prasarana serta kelembagaan. Secara ringkas
kendala biofisik tanah-tanah di lahan kering adalah:
a. lahan peka erosi
b. sifat fisik tanah buruk
c. sifat kimia tanah tidak kondusif untuk pertumbuhan
tanaman
d. sifat biologi tanah yang kurang baik.
Upaya untuk meningkatkan produktivitas lahan kering
harus mempertimbangkan kendala fisik biotik tersebut di atas. Dengan demikian
maka upaya peningkatan produktivitas lahan kering dapat dilakukan melalui
berbagai aktivitas yang bertujuan untuk memperbaiki atau mengatasi kendala
tersebut. Upaya yang dapat dilakukan antara lain adalah:
a. pengendalian
erosi
b. perbaikan
sifat fisik tanah
c. perbaikan
sifat kimia tanah
d. perbaikan
sifat biologi tanah
Upaya tersebut
perlu dilakukan secara menyeluruh dengan tetap memperhatikan skala prioritas,
efisiensi, dan efektivitas suatu teknologi yang akan diterapkan.
D. KESIMPULAN
Tanah dan produktivitanya saling berhubungan dan
berbanding lurus, jika tanah kesuburannya menurun maka produktivitas lahan tersebut
menurun, namun jika kesuburan tanah baik maka produktivitas tanahnya pun baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar